Ravensbruck: Biohazard Review
20,
Apr
2019
COM
Labels:
Escape Room,
Escape Room Game,
EXTRAS,
Game,
Pandora Experience,
Pandora Experience Jakarta,
Ravensbruck: Biohazard,
Ravensbruck: Biohazard Review,
Review
·
Posted by
Anies Pertiwi

Baru saja, saya dan 2 teman (Ozi dan Bagus) mencoba Pandora Experience di Citraland Mall. Pandora Experience adalah salah satu merek permainan escape room di Jakarta. Escape room sendiri adalah sebuah permainan dimana para pemain akan terkunci dalam suatu ruangan dan harus menyelesaikan misi (teka-teki, kode, aktivitas) untuk keluar dari ruangan tersebut.
Kami tidak berekspektasi muluk-muluk sih, mainnya juga dadakan daripada gabut pas weekend panjang. Kami beli tiketnya di Traveloka, di aplikasi tersebut tertulis "reservasi tidak diperlukan". Yasudah, kami janjian bertemu di Citraland jam 1, terus masih makan terlebih dahulu. Selesai makan, kami menuju Pandora Experience di lantai 5. Ternyata harus reservasi game dulu :( karena pada jam tersebut semua game sedang berjalan.
Pandora Experience di Citraland Mall menawarkan 4 games, Legends of El Dorado (expedition), The Descent (not for the faint hearted), S.S Poseidon (espionage), Ravensbruck: Biohazard (break out).
Pada saat reservasi game, kami memilih yang paling cepat saja mulainya yaitu Ravensbruck: Biohazard. Game akan dimulai jam 5, tapi tetap saja buat kami terlalu lama :( Jadilah kami gabut 3 jam-an di Citraland. Saat menunggu kami baru terpikir, "gimana kalau yang kita pilih tadi ternyata horror?" Ya saya sih biasa aja haha, soalnya saat nonton vlog Raditya Dika (Forest of the Dead) kayanya gak serem-serem amat.
Kami kembali sebelum jam lima namun ternyata permainan masih berlangsung, jadi kami menunggu peserta sebelumnya selesai dan menunggu pihak Pandora menyiapkan (merestart) permainan. Kami diminta menandatangani aturan permainan, bahwa kami memahami peraturan, tidak memiliki penyakit jantung maupun fobia.
Pertama kami di briefing mengenai aturan permainan, cara menggunakan walkie talkie dan cara membuka gembok.
Kemudian kami masuk ke ruang permainan...
Ruangannya minim pencahayaan sehingga mata ini butuh waktu untuk menyesuaikan brightnessnya.
Sebuah video diputar, menceritakan latar belakang permainan. Videonya berupa animasi bernarasi bahasa Inggris, tapi tenang, ada subtitlenya kok :) Animasinya mengingatkan saya pada serial HBO asal Indonesia Halfworlds pada saat menceritakan latar belakang sejarah.
Diceritakan, seorang pria bernama Joseph yang mengunjungi rumah saudaranya yang mengasingkan diri di sebuah desa bernama Ravensbruck. Saudaranya adalah seorang peneliti, di tengah-tengah kunjungannya tersebut, asisten saudaranya datang tergopoh-gopoh kemudian berbisik pada saudaranya, menandakan sesuatu yang tidak beres tengah terjadi. Saudaranya pun pamit untuk menangani situasi tersebut, meninggalkan Joseph sendirian. Tak lama, bau aneh mulai tercium dan cairan hijau keluar dari dinding (this remind me of a Spongebob horror episode, the mad singing, the slice singing, whatever is that, ykwim). Joseph sadar dia harus segera keluar dari rumah tersebut, namum dalam upayanya keluar, ia tidak sengaja memecahkan sebuah vas yang berada di rak saudaranya. Rak tersebut kemudian bergeser, membuka jalan rahasia menuju laboratorium rahasia milik saudaranya.
***FYI: Ravensbrück was known as German concentration camp exclusively for women during World War II. Starting in the summer of 1942, medical experiments were conducted without consent on 86 women. Two types of experiments were conducted on the Polish political prisoners. The first type tested the efficacy of sulfonamide drugs. The second set of experiments studied bone, muscle, and nerve regeneration, and the possibility of transplanting bones from one person to another. (sumber: Wikipedia)
Jadi saya rasa latar belakangnya cukup legit ya...
Misi kami adalah menemukan objek yang disembunyikan saudara Joseph di laboratorium.
Ada simbol-simbol yang nanti menjadi kode untuk membuka gembok menuju ruangan lain. Kami merasa bodoh karena membutuhkan waktu yang lama untuk memecahkan teka-teki ini. Tetapi hal ini karena properti yang ada memiliki simbol yang tidak persis sama dengan petunjuk, so we end up guessing but it comes right (?) Entah kami yang belum beradaptasi (tidak dapat melihat dengan jelas) dengan permainan atau memang ada ketidaksesuaian.
***FYI: Kode tersebut menurut saya agak random karna tidak ada hubungan kuat dengan Ravensbruck sebagai camp Perang Dunia II. Search: The House of Rothschild. Ini satu-satunya link yang menghubungkan kode tersebut dengan Ravensbruck yang dapat saya temukan. Kalau kalian sudah memainkan game ini kalian akan tau terhubungnya dimana, tapi bila belum, ini bukan petunjuk yang penting, jadi abaikan saja. Dan saya rasa setelah itu, teka-teki yang harus dipecahkan tidak berhubungan dengan Ravensbruck sebagai camp Perang Dunia II
Kami menemukan lambang Nazi yang menjadi 'kunci'. Masuk akal karena camp ini berada dibawah naungan Nazi.
"Berpeganganlah satu sama lain" kata game master kami melalui walkie talkie. I don't remember who, I just grab someone and the room start moving, wow. Menarik.
Kami pindah ke ruangan lain dan diharuskan memecahkan logika matematika sederhana. Yup, sederhana. Tapi kami tidak punya kertas dan pena untuk corat-coret dan lampu yang berkedip mengganggu konsenterasi. Permainan ini tidak mudah.
Setelah akhirnya memecahkan logika matematika sederhana sebuah pintu terbuka kami diharuskan berpisah menjadi dua tim. Satu teman kami masuk dalam ruangan tersebut. Bagus pun menjadi tumbal hehe. Ruangannya sempit sekali, orang yang memiliki Claustrophobia, jelas tidak bisa bermain. Ruangan tersebut seharusnya berjalan menuju ruangan lain, sayangnya ada kendala teknis yang menyebabkan ruangan tersebut tidak bisa berpindah sebagaimana mestinya. Kami menghabiskan waktu cukup lama untuk membuat ruangan tersebut berjalan.
Kami dipisahkan ruangan yang cukup lebar. Di ruangan tempat Bagus berpindah terdapat petunjuk untuk memecahkan kode menuju ruangan lain. Pada tahap ini, komunikasi menjadi kunci kerjasama tim. Komunikasi dan teriakan sih haha. Petunjuk dalam kode ini adalah simbol-simbol (lagi) namun tidak jelas darimana asal atau referensinya (saya tidak menemukan kecocokan simbol-simbol tersebut di internet).
Saya dan Ozi memasukkan kode dari Bagus dan menghasilkan kode lain (sekali lagi, kodenya tidak istimewa, saya rasa hanya angka random yang tidak berhubungan dengan sejarah Ravensbruck). Saat kode kedua dimasukkan, pintu terbuka menuju ruangan lebar yang memisahkan kami. Pada saat yang sama ruangan Bagus mengeluarkan asap. Iya, asap. Kalau kalian ingin merasakan sensasi berada dalam ruangan sempit yang mengeluarkan asap, kalian harus mencoba ini.
Ada tiga lubang yang harus dikunci agar dapat membuka pintu dan kami dapat keluar menuju ruang berikutnya. Kunci tersebut ada di ruangan berasap. Greget sekali. Greget sekali mencari 'kunci' di tengah asap. Saya bahkan tidak bisa melihat apapun. Bagus menemukan kuncinya dan kami pun berhasil mengunci tiga lubang tersebut, ruangan lain pun terbuka. Tapi pintu tidak dapat terbuka penuh.
"Pintu ditarik dari luar" kata game master kami. Loh kami kan di dalam, mau keluar, gimana narik pintunya dari luar? Entah siapa, kemungkinan Bagus sih, dia MVP kita haha. Tiba-tiba ruangan bergerak ke belakang, pintu pun terbuka. Kami berhasil pindah ke ruangan berikutnya.
Terdapat sebuah cairan dalam tabung, didalam kotak kaca berisi air. Benda ini adalah objek saudara Joseph yang harus kami temukan. Kemudian terdapat video yang diputar menceritakan cairan apa yang kami temukan, dan apa yang dilakukan saudara Joseph dengan cairan tersebut. Cerita ini terhubung dengan Ravensbruck camp yang melakukan eksperimen medis.
Begitu saja, perjalanan kami pun usai.
--- T H E E N D ---
Saya menjadi orang paling tidak beguna dalam tim ini wkwk. Saya sih berharap kode-kode yang kami pecahkan memiliki arti yang berhubungan dengan Ravensbruck dalam dunia nyata, tapi sepertinya tidak ada arti istimewa dibalik kode-kode tersebut.
Overall kami senang dengan pengalaman bermain Pandora Experience ini, dan kami ingin bermain lagi entah kapan nanti. Ozi ingin mencoba yang eksplorasi karena durasinya panjang sedangkan Bagus sepertinya ingin mencoba yang ada airnya (S.S Poseidon). Kalau saya sih ingin mencoba yang horror hehe, yang mana saja, yang penting horror hehe.
Kami tidak berekspektasi muluk-muluk sih, mainnya juga dadakan daripada gabut pas weekend panjang. Kami beli tiketnya di Traveloka, di aplikasi tersebut tertulis "reservasi tidak diperlukan". Yasudah, kami janjian bertemu di Citraland jam 1, terus masih makan terlebih dahulu. Selesai makan, kami menuju Pandora Experience di lantai 5. Ternyata harus reservasi game dulu :( karena pada jam tersebut semua game sedang berjalan.
Pandora Experience di Citraland Mall menawarkan 4 games, Legends of El Dorado (expedition), The Descent (not for the faint hearted), S.S Poseidon (espionage), Ravensbruck: Biohazard (break out).
Pada saat reservasi game, kami memilih yang paling cepat saja mulainya yaitu Ravensbruck: Biohazard. Game akan dimulai jam 5, tapi tetap saja buat kami terlalu lama :( Jadilah kami gabut 3 jam-an di Citraland. Saat menunggu kami baru terpikir, "gimana kalau yang kita pilih tadi ternyata horror?" Ya saya sih biasa aja haha, soalnya saat nonton vlog Raditya Dika (Forest of the Dead) kayanya gak serem-serem amat.
Kami kembali sebelum jam lima namun ternyata permainan masih berlangsung, jadi kami menunggu peserta sebelumnya selesai dan menunggu pihak Pandora menyiapkan (merestart) permainan. Kami diminta menandatangani aturan permainan, bahwa kami memahami peraturan, tidak memiliki penyakit jantung maupun fobia.
Moment of Truth (Spoiler Alert)
Pertama kami di briefing mengenai aturan permainan, cara menggunakan walkie talkie dan cara membuka gembok.
Kemudian kami masuk ke ruang permainan...
Ruangannya minim pencahayaan sehingga mata ini butuh waktu untuk menyesuaikan brightnessnya.
Sebuah video diputar, menceritakan latar belakang permainan. Videonya berupa animasi bernarasi bahasa Inggris, tapi tenang, ada subtitlenya kok :) Animasinya mengingatkan saya pada serial HBO asal Indonesia Halfworlds pada saat menceritakan latar belakang sejarah.
Diceritakan, seorang pria bernama Joseph yang mengunjungi rumah saudaranya yang mengasingkan diri di sebuah desa bernama Ravensbruck. Saudaranya adalah seorang peneliti, di tengah-tengah kunjungannya tersebut, asisten saudaranya datang tergopoh-gopoh kemudian berbisik pada saudaranya, menandakan sesuatu yang tidak beres tengah terjadi. Saudaranya pun pamit untuk menangani situasi tersebut, meninggalkan Joseph sendirian. Tak lama, bau aneh mulai tercium dan cairan hijau keluar dari dinding (this remind me of a Spongebob horror episode, the mad singing, the slice singing, whatever is that, ykwim). Joseph sadar dia harus segera keluar dari rumah tersebut, namum dalam upayanya keluar, ia tidak sengaja memecahkan sebuah vas yang berada di rak saudaranya. Rak tersebut kemudian bergeser, membuka jalan rahasia menuju laboratorium rahasia milik saudaranya.
***FYI: Ravensbrück was known as German concentration camp exclusively for women during World War II. Starting in the summer of 1942, medical experiments were conducted without consent on 86 women. Two types of experiments were conducted on the Polish political prisoners. The first type tested the efficacy of sulfonamide drugs. The second set of experiments studied bone, muscle, and nerve regeneration, and the possibility of transplanting bones from one person to another. (sumber: Wikipedia)
Jadi saya rasa latar belakangnya cukup legit ya...
Misi kami adalah menemukan objek yang disembunyikan saudara Joseph di laboratorium.
Ada simbol-simbol yang nanti menjadi kode untuk membuka gembok menuju ruangan lain. Kami merasa bodoh karena membutuhkan waktu yang lama untuk memecahkan teka-teki ini. Tetapi hal ini karena properti yang ada memiliki simbol yang tidak persis sama dengan petunjuk, so we end up guessing but it comes right (?) Entah kami yang belum beradaptasi (tidak dapat melihat dengan jelas) dengan permainan atau memang ada ketidaksesuaian.
***FYI: Kode tersebut menurut saya agak random karna tidak ada hubungan kuat dengan Ravensbruck sebagai camp Perang Dunia II. Search: The House of Rothschild. Ini satu-satunya link yang menghubungkan kode tersebut dengan Ravensbruck yang dapat saya temukan. Kalau kalian sudah memainkan game ini kalian akan tau terhubungnya dimana, tapi bila belum, ini bukan petunjuk yang penting, jadi abaikan saja. Dan saya rasa setelah itu, teka-teki yang harus dipecahkan tidak berhubungan dengan Ravensbruck sebagai camp Perang Dunia II
Kami menemukan lambang Nazi yang menjadi 'kunci'. Masuk akal karena camp ini berada dibawah naungan Nazi.
"Berpeganganlah satu sama lain" kata game master kami melalui walkie talkie. I don't remember who, I just grab someone and the room start moving, wow. Menarik.
Kami pindah ke ruangan lain dan diharuskan memecahkan logika matematika sederhana. Yup, sederhana. Tapi kami tidak punya kertas dan pena untuk corat-coret dan lampu yang berkedip mengganggu konsenterasi. Permainan ini tidak mudah.
Setelah akhirnya memecahkan logika matematika sederhana sebuah pintu terbuka kami diharuskan berpisah menjadi dua tim. Satu teman kami masuk dalam ruangan tersebut. Bagus pun menjadi tumbal hehe. Ruangannya sempit sekali, orang yang memiliki Claustrophobia, jelas tidak bisa bermain. Ruangan tersebut seharusnya berjalan menuju ruangan lain, sayangnya ada kendala teknis yang menyebabkan ruangan tersebut tidak bisa berpindah sebagaimana mestinya. Kami menghabiskan waktu cukup lama untuk membuat ruangan tersebut berjalan.
Kami dipisahkan ruangan yang cukup lebar. Di ruangan tempat Bagus berpindah terdapat petunjuk untuk memecahkan kode menuju ruangan lain. Pada tahap ini, komunikasi menjadi kunci kerjasama tim. Komunikasi dan teriakan sih haha. Petunjuk dalam kode ini adalah simbol-simbol (lagi) namun tidak jelas darimana asal atau referensinya (saya tidak menemukan kecocokan simbol-simbol tersebut di internet).
Saya dan Ozi memasukkan kode dari Bagus dan menghasilkan kode lain (sekali lagi, kodenya tidak istimewa, saya rasa hanya angka random yang tidak berhubungan dengan sejarah Ravensbruck). Saat kode kedua dimasukkan, pintu terbuka menuju ruangan lebar yang memisahkan kami. Pada saat yang sama ruangan Bagus mengeluarkan asap. Iya, asap. Kalau kalian ingin merasakan sensasi berada dalam ruangan sempit yang mengeluarkan asap, kalian harus mencoba ini.
Ada tiga lubang yang harus dikunci agar dapat membuka pintu dan kami dapat keluar menuju ruang berikutnya. Kunci tersebut ada di ruangan berasap. Greget sekali. Greget sekali mencari 'kunci' di tengah asap. Saya bahkan tidak bisa melihat apapun. Bagus menemukan kuncinya dan kami pun berhasil mengunci tiga lubang tersebut, ruangan lain pun terbuka. Tapi pintu tidak dapat terbuka penuh.
"Pintu ditarik dari luar" kata game master kami. Loh kami kan di dalam, mau keluar, gimana narik pintunya dari luar? Entah siapa, kemungkinan Bagus sih, dia MVP kita haha. Tiba-tiba ruangan bergerak ke belakang, pintu pun terbuka. Kami berhasil pindah ke ruangan berikutnya.
Terdapat sebuah cairan dalam tabung, didalam kotak kaca berisi air. Benda ini adalah objek saudara Joseph yang harus kami temukan. Kemudian terdapat video yang diputar menceritakan cairan apa yang kami temukan, dan apa yang dilakukan saudara Joseph dengan cairan tersebut. Cerita ini terhubung dengan Ravensbruck camp yang melakukan eksperimen medis.
Begitu saja, perjalanan kami pun usai.
--- T H E E N D ---
Saya menjadi orang paling tidak beguna dalam tim ini wkwk. Saya sih berharap kode-kode yang kami pecahkan memiliki arti yang berhubungan dengan Ravensbruck dalam dunia nyata, tapi sepertinya tidak ada arti istimewa dibalik kode-kode tersebut.
Overall kami senang dengan pengalaman bermain Pandora Experience ini, dan kami ingin bermain lagi entah kapan nanti. Ozi ingin mencoba yang eksplorasi karena durasinya panjang sedangkan Bagus sepertinya ingin mencoba yang ada airnya (S.S Poseidon). Kalau saya sih ingin mencoba yang horror hehe, yang mana saja, yang penting horror hehe.
Subscribe to:
Posts (Atom)